rupanya malam ini,
rindu menjelma serupa perih
menusuk merasuk
meredam dalam kelam
merenda dalam gelap
terpetakan dirimu
bayang demi bayang
nyata demi nyata
tapi berupa asa
tak terjemput
tak terenggut
masihkah mampu kurengkuh?
bila nyataku dan nyatamu
adalah serupa jati dan kemarau
yang terhempas udara
dimakan tanah
bersanding tak direstui alam
haruskah ku berlari?
dapatkan bayangmu yang serupa menangkap senja dalam secangkir kopi
terpejam dan tersesap
terdiam dalam kekinian
rindu telah menjelma pedih
menusuk merasuk
meradang dalam kelam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar