ELEGI JAKARTA #1
Waktu menghitung mundur, perlahan-lahan mendekati hari lebaran.
Sebuah mobil melaju membelah keheningan malam Bekasi - Jakarta.
Beberapa insan di dalamnya memacu mimpi-mimpi. Berusaha mengejar cita. Mencari penghasilan bermodalkan jakarta.
TIGA PEJUANG MALAM
Sabtu,18 Agustus 2012
di dinginnya perempatan senen pukul tiga pagi.
Segelintir mobil mewah berhenti dipaksa si merah.
Seorang pengendara membuka jendela mobilnya. Membuang sebatang korek api bersamaan dengan menyembulnya asap putih dari dalam.
Menatap hampa lajur transjakarta disebelahnya sambil menghisap dalam rokok yang terselip di antara kedua jarinya.
Seorang anak kecil berlari menguasai. Serasa miliknya.
Seorang lagi menjinjing bungkus ketupat dari daun kelapa muda mengejarnya.
Tanpa alas kaki.
Berubah pikiran, diberikan bungkus ketupat tersebut kepada temannya yang sedang berbaring menatap langit di lajur yang sedang tak terpakai.
Di tengah deru mesin kendaraan yang sesekali menyapa, tiga anak adam tertawa renyah.
Tidak peduli kepada beberapa pasang mata yang kini menatap mereka dengan sejuta perasaan dari dalam kapalnya, tetapi enggan berbuat suatu apapun.
Seorang anak berbaju merah lusuh dengan celana pendek membuka bungkus ketupat yang diberikan kepadanya.
Mengisi dengan pasir yang menyelimuti tiang lampu pengatur entah berapa lama.
Temannya yang berbaju kuning tidak kalah lusuhnya,menyimpulkan beberapa helai daun kelapa muda yang terlepas dari bungkus ketupat di kepalanya.
Bersandiwara bak pahlawan ke medan perang. Meninju udara kosong diatas kepalanya. Juga mimpi sepi.
Bermimpi pasir akan menjadi nasi, jalanan kan menjadi lantai keramik, langit kan menjadi atap, dan sejuta mimpi lainnya.
Tiga pejuang malam menertawakan dunianya.
Si merah beranjak hijau.
Tanpa perduli, semua pengendara meninggalkan debu dibelakang mereka.
Menyisakan asap sesak untuk tiga pejuang malam.
Tawa mereka terhenti sejenak. Menatap kapal-kapal pergi dari dermaga meninggalkan mereka.
Lalu tanpa berpikir jauh, tiga pejuang malam kembali tertawa ditelan lampu-lampu jakarta. Menari-nari diatas debu ibu kota yang terlelap tidur.
Bernyanyi bersama deru mobil yang melintasi fly over diatas kepala mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar